PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Yoghurt merupakan salah satu produk pangan yang
memanfaatkanmikroorganisme untuk menghasilkan komponen tertentu sehingga
diperoleh kekhasan tekstur, rasa, warna maupun aromanya. Yoghurt tak hanya
memiliki kekhasan fisik saja, didalam yoghurt terdapat unsur atau senyawa yang
perlu kita teliti dan kita ketahui.
Cara pembuatan yoghurt biasanya dikenal hanya secara
umum,didalam fermentasi yoghurt terdapat suatu reaksi kimia yang harus kita
ketahui,melihat pentingnya mengetahui tentang unsur yang ada dalam yoghurt
serta reaksi kimia yang terjadi pada yoghurt maka perlu diadakan percobaan
tentang “Cara membuat yoghurt”
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah:
Untuk
mengaplikasikan konsep koloid dalam bentuk minuman (yoghurt).
1. Mengetahui cara pembuatan yoghurt yang baik dan benar
2. Mengetahui
kandungan unsur atau senyawa yang ada
pad yoghurt
3. Mengetahui cara pembuatan yoghurt
berdasarkan sisten koloid
4.
Mengetahui reaksi yang terjadi pada fermentasi koloid
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian koloid
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid
ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi.
Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair,
maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan
kehidupan kita sehari-hari.
Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan
makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai
jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus
mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan
dapat bermanfaat untuk diri kita.
2.2. Sifat-sifat koloid
1. Efek
Tyndal
·
Merupakan
efek penghamburan cahaya, sehingga nampak adanya berkas cahaya bila cahaya
dilewatkan ke dalamnya
·
Contoh
: sorot lampu mobil, lampu proyektor bila ada yang merokok, berkas sinar
matahari melalui celah dedaunan
2. Gerak
Brown
• Adalah gerak zig-zag dan terus menerus dari partikel koloid
• Ditemukan pertama kali oleh Robert Brown (ahli biologi dari
Inggris)
• Terjadi akibat tumbukan antara partikel-partikel medium
dengan partikel koloid.
3.
Elektroforesis
·
Merupakan
gerakan partikel koloid akibat pengaruh medan listrik, yang menunjukkan bahwa
partikel koloid bermuatan listrik
• Partikel
koloid bermuatan negatif akan bergerak ke arah anoda (elektrode positif)
·
Sebaliknya,
partikel koloid bermuatan positif akan bergerak ke arah katode (elektrode
negatif)
4. Adsorbsi
•
Adalah
kemampuan partikel koloid untuk menyerap ion / partikel lain pada permukaannya
•
Adsorbsi
ion menyebabkan partikel koloid bermuatan listrik
a. Sol Fe(OH)3, bermuatan positif
akibat adsorbsi ion-ion positif (ion-ion Fe3+)
b. Sol As2S3, bermuatan negatif
akibat adsorbsi ion-ion negatif (ion-ion S-)
5. Koloid
pelindung
• Merupakan
koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid lain
·
Koloid
liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga koloid liofil
berfungsi sebagai koloid pelindung
•
Contoh gelatin pada es krim untuk mencegah
pembentukan kristal besar es atau gula
5. Dialisis
•
Merupakan
cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau molekul sederhana
menggunakan selaput semipermeabel (contoh : kertas selofan, usus kambing)
• Mesin
dialisis dapat digunakan untuk alat cuci darah
7. Koloid
liofil dan liofob
•
Dibedakan
berdasarkan afinitas (daya tarik-menarik) antara fasa terdispersi dan medium
pendispersinya
•
Pada
koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan untuk menarik medium
pendispersinya
•
Pada
koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan kecil untuk menarik
(atau bahkan menolak) medium pendispersin
8. Koagulasi
•
Merupakan
peristiwa peristiwa peng-gumpalan akibat bergabungnya partikel-partikel koloid
membentuk partikel yang lebih besar
•
Dapat
terjadi jika muatan partikel koloid dilucuti atau penambahan suatu elektrolit,
sehingga muatannya ternetralkan yang berakibat hilangnya kestabilan koloid
•
Hilangnya
kestabilan koloid berbuntut pada terjadinya koagulasi (pengendapan)
2.3. Pengertian yoghurt
Kata yoghurt berasal
dari bahasa Turki yang artinya padat dan tebal. Penelitian modern membuktikan
yoghurt diteliti mengandung probiotik atau bakteri
bermanfaat salah satunya Lactobacillus bulgaricus, sehingga
ada juga yang menduga bahwa yoghurt diciptakan pertama kali di Bulgaria
(Anonim, 2012).
Yogurt
adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari
susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini di
dominasi dari susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam
laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel
dan bau yang unik pada yoghurt (Buckle et al, 1987).
Yoghurt
sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda merupakan konsumen
yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh Swiss, Prancis, Jepang dan
negara-negara lainnya. Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Jepang lebih
menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba hidup (Everlasting, 2010).
PROSES PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Ketan dan Tuak
a)
Alat
:
1) Panci
2) Pengaduk
3) Mangkok
4) wadah yang tertutup (tupperware)
b)
Bahan :
1) Bibit yoghurt
2) Susu Full cream
Proses percobaan
1. Panaskan
susu sapi murni sambil diaduk-aduk selama 30 menit diatas api kecil, tetapi
jangan dibiarkan hingga mendidih. Langkah ini bertujuan untuk menguapkan air
sehingga tidak terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.
2.
Setelah
itu angkat solid yoghurt, kemudian dinginkan hingga hangat kuku, lalu tambahkan
bibit yoghurt sebanyak 2-5% dari jumlah yoghurt yang telah mengental tadi.
tuangkan susu fullcream yang sudah dipanaskan kedalam mangkuk |
diamkan susu fullcream sampai dingin |
masukan bibit yoghurt |
3.
Diamkan
selama 24 jam dalam wadah yang tertutup rapat, agar menghasilkan rasa asam dan
yoghurt yang kental. Semakin tinggi total solid yang terbentuk akan mendapatkan
yoghurt dengan hasil yang semakin baik.
4.
Setelah
berbentuk yoghurt, anda dapat menambahkan sirup atau gula sesuai selera (bagi
yang tidak suka dengan rasa yoghurt yang terlalu asam), atau bisa juga
ditambahkan dengan rasa jeruk, strawberry, coklat dan sebaginya.
Hasil percobaan
Pada saat
pembuatan yoghurt,susu yang dicampur
dengan bibit yoghurt masih cair ketika sudah didiamkan satu malam setelah terjadi fermentasi yoghurt mengental
dan menghasilkan aroma yoghurt
PEMBAHASAN
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan. Bakteri erombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. keasaman meningkat (pH 4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial.
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan. Bakteri erombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat. keasaman meningkat (pH 4-5) juga menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial.
Yoghurt kaya
akan protein, beberapa vitamin B, dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki
lemak sebanyak susu darimana ia dibuat. kaya dengan vitamin B. Reaksi dalam
fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk
yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6)
yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh
ragi, dan digunakan pada produksi makanan .
Persamaan
Reaksi Kimia
C6H12O6
→ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang
dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan
sebagai Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon
dioksida + Energi (ATP). Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi
tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur
glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada
sebagian besar organisme. Jalur terakhiran bervariasi tergantung produk akhir
yang dihasilkan.
Dua jenis
bakteri yang digunakan dalam pembuatan yogurt adalah Streptococcus thermopilus
dan Lactobacillus Bulgaricus. Kedua bakteri inilah yang dapat memberikan rasa
asam pada yogurt menggunakan kultur campuran antara bakteri adalah
Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus Bulgaricus sebagai starter. Kultur
ini dapat menghasilkan enzim yang menjadikan susu memiliki tingkat keasaman
yang rendah. Kerja dari kulter ini adalah salin melengkapi antara bakteri
Streptococcus thermopilus dengan Lactobacillus Bulgaricus. Kultur ditambahkan
setelah susu ipanaskan pada suhu 90 C selama 15-30 menit dan kemudian
didinginkan hingga suhu 43 C. fermentasi dimulai ketika aktifitas dari bakteri
Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula susu) mejadi asam laktat dan
menurukan keasaman susu hingga 5-5,5. Bakteri Lactobacillus Bulgaricus mulai
beraktifitas mensekresikan enzimnya untuk menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4
dan menciptakan cita rasa khas yogurt setelah keasaman mencapai 5-5,5.
Keberadaan kedua bakteri tersebut sangat penting . Streptococcus thermopilus
membantu menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik bagi bakteri
Lactobacillus Bulgaricus untuk menghasilkan enzimnya. Sementara itu
Lactobacillus Bulgaricus mengasilkan asetaldehid menciptakan cita rasa yang
khas pada yogurt.
Yoghurt
merupakan salah satu bentuk pengaplikasian dari konsep koloid dalam bentuk
minuman, yang dibuat berdasarkan sifat koagulasi (Partikel-partikel suatu
koloid dapat mengalami penggumpalan membentuk zat semi-padat. Partikel-partikel
koloid tersebut bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Apabila
muatan listrik itu hilang, maka partikel koloid tersebut akan bergabung
membentuk gumpalan). Pembuatan yoghurt ini dapat diterapkan dan dimanfaatkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar